INKONSISTENSI PSSI

Ya sebenernya mau ngangkat masalah ini, tapi terlalu banyak kebobrokan yang terjadi di induk persepakbolaan Indonesia ini, sehingga yaaa mungkin engga akan kelar kalo dibahas satu-persatu.

Kalian juga mungkin udah pada tau lah apa yang terjadi belakangan ini, setelah masalah dualisme yang menimpa Persija Jakarta serta beberapa klub seperti Arema dan Persebaya Surabaya, tentu yang masih hangat dan terekam jelas di memory kita adalah pernyataan dari Ketua Umum PSSI, "PROFESOR" Djohar Arifin,bahwa kompetisi akan diikuti 24 tim. Meskipun sampai pada saat ini pernyataan itu belum resmi dan SK tentang penetapan itu belum ada, namun pernyataan tersebut sontak membuat semua komponen sepakbola tanah air mengelus-elus dada dengan hempaan nafas yang pasrah.
 Ketua Komite Bidang Hukum PSSI,  La Nyala Mattalittisempat meyuarakan akan menggulirkan KLB apabila SK mengenai 24 klub tersebut turun.

Ke 24 klub tersebut yaitu terdiri dari 14 klub peserta Liga Super Indonesia, 4 klub promisi dari Divisi Utama, dan 6 klub baru yang ditunjuk oleh PSSI.
Pernyataan tersebut selang lima hari setelah Rapat Exco PSSI 16 September lalu, yang menetapkan kontestan Liga Super Indonesia berjumlah 18 klub. Ini sungguh diluar akal sehat dan inkonsistensi PSSI pun terus berlanjut. Dengan pernyataan sang Profesor yang mengatakan bahwa peserta kompetisi tersebut masih bisa berubah. Jika seperti ini terus, MAU SAMPAI KAPAN? Tidak adanya kepastian klub peserta kompetisi mengakibatkan penyusunan jadwal kompetisi yang tertunda, selain itu juga berdampak kepada para sponsor yang telah mengantri di setiap klub, sehingga tidak sedikit sponsor yang membatalkan niatnya untuk mensponsori klub karena tidak adanya kejelasan format kompetisi, jadwal kompetisi serta peserta kompetisi (dalam hal ini menyangkut klub yang akan mereka sponsori).

Memang keputusan PSSI mengenai peserta kompetisi 24 klub itu melanggar statuta PSSI. Tetapi PSSI terus berdalih, dan mencari-cari alasan. Seperti yang beredar sebelumnya bahwa PSSI itu "mencla-mencle".
Sungguh ironis....
Menetapkan 6 klub tambahan dengan alasan Permintaan sponsor dengan pertimbangan sejarah klub serta faktor penonton/ supporter.
Jika memang begitu, lihat saja saat mereka itu murtad dari ISL ke LPI, apakah mereka mempertimbangkan sejarah? TIDAK! mereka mempertimbangkan uang.

Yaaa, tapi beginilah akibat dari Induk Sepakbola (PSSI) yang Ketua Umumnya disetir (didikte) oleh orang yang ngebet banget jadi ketum PSSI tahun lalu, tidak lain dan tidak bukan adalah Arifin Panigoro.
Kita tunggu saja tanggal mainnya, apakah si ketua umum yangkatanya "PROFESOR" akan sanggup terus-menerus disetir oleh jenggala.

#NOMERGER . SATU JAKARTA SATU . PERSIJA CUMA SATU . #PSSIhoax . @atiyahakbar

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "INKONSISTENSI PSSI"

Post a Comment