Ini PSSI, Bukan 'PSAP' !

Bapak Arifin Panigoro (kalo gamau dipanggil #ArifinPlontos). Beberapa waktu lalu publik diguncang dengan kepengurusan PSSI era Nurdin Halid, karena dianggap telah "menzalimi" sepakbola yang sangatkita cintai ini.
Tapi disini saya tidak mau mengungkit masalah kepengurusan PSSI era Nurdin Halid ataupun membandingkannya dengan kepengurusan PSSI yang sekarang dibawah pimpinan ketua umum terpilih Bapak Djohar Arifin. Melainkan untuk sekedar menyentil wacana Merger bukan hanya Persija dengan tim tetangga tetapi juga antara ISL dengan LPI.

Untuk Bapak Arifin Panigoro, Saya tau itu uang ya uang anda, TAPI Sepakbola ini bukan milik anda, bukan punya anda, begitu juga dengan saya, saya tidak punya uang dan sepakbola ini pun bukan punya saya. INGAT! ini PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) BUKAN PS'AP' (Persatuan Sepakbola Arifin Panigoro)!. Sepakbola ini milik semua rakyat dan masyarakat Indonesia. Bukankah anda telah membentuk liga sendiri yang (KATANYA) profesional dan (KATANYA) mandiri?

Akan tetapi yang terjadi sekarang adalah, LPI seperti mencari-cari perlindungan dan tempat berteduh dibawah naungan ibu daripada sepakbola Indonesia itu sendiri yaitu PSSI. Menurut pribadi saya LPI itu bukanlah sebuah liga, bukanlah sebuah kompetisi sebagaimana ISL, Liga Italia atau bahkan Liga Inggris dan masih banyak liga-liga dibelahan dunia lain. Bukan bermaksud membandingkan atau menandingi LPI dengan ISL atau Liga Inggris bahkan Itali, tetapi apa yang ada di semua liga tersebut adalah sama, sekali lagi saya tegaskan, sama!. Liga-liga yang saya sebutkan itu memiliki STRATA KOMPETISI, mulai dari divisi terbawah hingga divisi yang tertinggi. LPI itu sendiri layaknya Piala Emas Bang Yos ataupun Piala Gubernur Jatim (bahkan keduanya lebih bagus dari LPI). Apakah LPI memiliki strata kompetisi yang saya maksudkan tersebut?

Kemudian, diawal hingga sekarang, LPI sangat membusungkan dada serta meng-agungkan dirinya dengan salah satu moto/ semboyannya yaitu, MANDIRI. Apakah benar dari awal berjalannya LPI hingga sekarang ini klub-klub di LPI itu sudah mandiri? <span class=" fbUnderline">PERSIJA Juara Liga Indonesia TANPA APBD loh</span> :) . Memang mungkin klub yang ada didalam LPI tersebut bisa lepas dari APBD, akan tetapi klub-klub tersebut hingga kini masih 'menyusu' kepada konsorsium kan?. Bahkan belakangan yang terjadi adalah wacana LPI ingin di merger dengan ISL.
Menurut hemat saya salah satu alasan mengapa wacana tersebut muncul karena pendiri LPI atau konsorsium itu sendiri sudah merasa RUGI karena klub-klub LPI tidak memiliki supporter dan penonton sebanyak dan semeriah ISL, sekalipun ada itupun hanya klub-klub 'alumni' ISL, sisanya? ZONK. Sehingga tidak adanya pemasukan tiket, merchandise dll, yang berimbas pada klub dan LPI itu sendiri. Dari fakta tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa "ISL itu lebih punya nilai jual ketimbang LPI". ISL diminati dan setiap klubnya memiliki supporter yang sangat banyak dan besar serta fanatik, stadion selalu penuh setiap pertandingan, semua itu karena klub-klub yang ada di ISL memiliki nilai historis masing-masing yang tidak dapat dihapuskan mulai dari era perserikatan galatama hingga kini, yang semua itu tidak bisa dibeli dengan UANG.
Saya kira tidak hanya klub-klub ISL tetapi klub-klub divisi utama, 1, 2, 3.. yang berada dibawah naungan PSSI akan amat sangat kecewa apabila merger itu benar benar terjadi. Mereka berjuang bertahun-tahun dari kasta bawah untuk mencapai kasta tertinggi ISL, sebut saja Persiraja ataupun Persidafon. Seharusnya LPI malu dengan apa yang mereka gembar-gemborkan selama ini yaitu Profesional dan Mandiri.  Maka dari itu, "Jangan Terlalu Bermain Dengan Api".

Saya hanya supporter, pecinta sepakbola Indonesia yang bangga akan PERSIJA dan tim Nasional. Uang saya hanya cukup untuk membeli tiket pertandingan klub kesayangan saya, bahkan beberapa diantara kawan-kawan saya harus menabung untuk membeli tiket pertandingan klub kesayangan mereka masing-masing. Itulah LOYALITAS, itulah PROFESIONAL dan itulah MANDIRI.

SAMPAI KAPANPUN TIDAK AKAN PERNAH ADA MERGER!!!
Indonesia Super League.
SATU JAKARTA SATU.
PERSIJA CUMA SATU.

ditulis oleh Ahmad Atiyah Akbar18 Juli 2011

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ini PSSI, Bukan 'PSAP' !"

Post a Comment