SAAT "MEREKA" BILANG ITU KAMPUNGAN

Kualifikasi Piala Dunia 2014 Brasil masih terus berlanjut, Indonesia berhasil melangkahkan kakinya ke Putaran ke-tiga setelah mengandaskan tamunya Turkmenistan dalam laga yang digelar di Stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta Kamis, 28 Juli 2011.

Meskipun malam itu di stadion saya senang luar biasa, namun ada segelintir orang yang mengaku "Garuda Di Dadaku" yang sangat membuat saya marah dan perkataan nya sangat menggelitik serta memakan hati saya.
YA! memang benar itulah yang terjadi.
Miris gue mendengar ocehan dan teriakan mereka kemarin di stadion. Saya sebagai supporter merasa terusik dengan kehadiran mereka di stadion kemarin. Bukan berarti saya egois atau merasa memiliki timnas Indonesia seorang, tetapi saya yakin itu tidak hanya pribadi saya yang merasakan, pun demikian dengan para teman-teman seperjuangan saya yang sudah aktif dari level KLUB INDONESIA.

Di saat timnas atau klub sepakbola Indonesia sedang carut marut dan amat memprihatinkan, kami ada untuk bersama-sama memperbaiki, bahu membahu dan membangun citranya kembali seperti sediakala hingga bisa berdiri sampai pertandingan terakhir melawan Turkmenistan, KAMI pun tetap ada disan!.
TAPI dimanakah posisi "kalian" saat itu?

Malam itu sejumlah orang yang datang ke stadion mungkin dengan bangga semua menyebutkan "Gue dateng buat dukung Indonesia!" (katanya). Tapi apakah yang terjadi di dalam stadion?

Setelah lagu Indonesia Raya, dan menjelang kick off, sejumlah orang menyerukan suara provokativ, "duduk...duduk..!!!" atau "woy.. Duduk woooy!"
Inilah awalnya, saya bingung. Apakah mereka itu memang benar datang ke stadion untuk mendukung timnas Indonesia? jika memang iya, bukankah caranya salah? dengan duduk, anteng, diem seperti itu, dan marah-marah dengan suara keras saat peluang yang diciptakanpara punggawa timnas tidak bisa dikonversikan menjadi GOL. Setelah itu, mereka kembali duduk anteng.

Beberapa orang didepan saya dan samping kiri saya serta dibagian belakang tribun sebelah pojok kanan juga melakukan hal yang sama. Orang-orang yang ada didepan mereka pun terpaksa mengikuti kemauannya itu, ya, mereka ikut duduk.
Saat Indonesia menyerang, "mereka" ramai-ramai berdiri.
Saat Indonesia diserang, ramai-ramai mereka "menyuruh" semua penonton duduk.
Dan berdiri lagi saat Indonesia menyerang, begitu terus berulang-ulang, hingga menyulut amarah saya dan sambil berteriak saya katakan, "WOY!!! LU KIRA BIOSKOP, DUDUK!!!"
 dan teriakan kedua pun kembali keluar dari mulut saya, "WOY KAYA DIEM AJA KAYA NONTON BOKEP!!!".


Kebetulan saat itu saya menonton di Kategori II, sektor 5. Tempat dimana E'nung dan Fals memandu rekan-rekan supporter untuk bernyanyi dan beratraksi mendukung timnas Indonesia, yang dibarengi dengan beberapa senar dan bass drum.
Belakang gawang, Pintu II dan IV mungkin lebih banyak melakukan atraksi dengan RED FLARE dan BOM ASAP/ SOS (yang menimbulkan efek asap didalam stadion.
DAN LAGI-LAGI..............
Mereka yang berada didepan saya dan samping kiri saya melontarkan teriakannya yang sangat menyayat, dengan teriakan "KAMPUNGAN!...KAMPUNGAN!...KAMPUNGAN!..."
dimana teriakan itu ditujukuan kepada beberapa orang yang menyalakan Flares/Bom Asap persis di tribun paling depan.
Berkali-kali itu terus terucap oleh mereka, setiap Red Flare dan SOS ini dinyalakan.
KEMBALI SAYA BERTERIAK KE ARAH MEREKA... "WOY BIARIN!!! NAMANYA JUGA SUPPORTER WOOOY!!!"
hingga saya melakukan perbincangan dengan nada keras kepada rekan saya, "Engga pernah nonton Persija atau bola lokal kali nih orang-orang ya!"

Mungkin itulah segelintir alasan mengapa malam itu saya dan teman-teman supporter lain cukup merasa sakit hati sebagai SUPPORTER NYATA. Dan itu juga pasti dirasakan oleh rekan-rekan supporter Persija (Jakmania).
Jika memang malam itu ada yang bilang atau menyatakan bahwa, "INI TIMNAS INDONESIA! BUKAN PERSIJA!" saya yakinkan dan pastikan jika pernyataannya itu SALAH BESAR!
Karena menurut saya, sejatinya Tim Nasional Indonesia adalah MUARA, sedangkan segala sesuatunya dimulai dari level klub (dalam hal ini Liga Indonesia).
Mungkin beberapa dari kalian pernah membaca sebuah artikel di situ ww.jakmania.org dengan judul, GARUDA DI DADAKAN.
Dan sepertinya kemarin, para supporter nyata kembali menyaksikan bahwa sesungguhnya GARUDA DI DADAKAN itu masih ada di Gelora Bung Karno.


Jangan pernah sakiti perasaan supporter nyata, dan satu lagi, JANGAN PERNAH MENYEBUT KAMI (supporter nyata) KAMPUNGAN... Karena sejak timnas Indonesia diatas angin, kita semua tau siapa yang sebenarnya KAMPUNGAN.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SAAT "MEREKA" BILANG ITU KAMPUNGAN"

Post a Comment